Thursday, September 11, 2008

Hingga kau hentikan

jantung dan pikiran saling berlari kencang
Secepat angin berhembus dari selatan ke utara
Awan tak lepaskan mahkotanya, dilengkapi butiran bintang
Satu nyawa tengah dilanda resah di sana

Daun kembali menari bimbang
Seperti rindu yang tak hentinya mendera
Melebihi hentakan bunyi alarm kemarin
Sekarang kau tengah mengukur jarak dengan ku

angin semakin mendesah kencang
Dalam kibar daun yang gugur
Hingga kau hentikan langkahku kini...

No comments: