Ketika dia berkata "Semua berawal dari keterpaksaan" sungguh sakit, pedih rasanya hati ini, seakan dia tidak menghargai pengorbanan Q selama ini. Tumpahan air mata, pengorbanan jiwa dan intervensi logika terhadap indra perasa dianggapnya hanya basa-basi belaka. Apa daya, mungkin ini ketetapan yg kuasa yg belum mengijinkan aku untuk menemukan seseorang yg ku damba
No comments:
Post a Comment